Digital Marketing: Harus Mulai Dari Mana?

Berbicara soal memulai digital marketing, kebanyakan marketers selalu datang dan bertanya kepada kami darimana harus memulai melakukan digital marketing dan dengan cara seperti apa. Banyaknya ragam dalam mengekspresikan dan memasarkan produk melalui media sosial justru membuat banyak marketers kemudian kehilangan arah dalam mengolah konten dan kampanye mereka. Lantas, adakah tips-tips untuk memulai digital marketing dengan efektif?

Berdasarkan marketing funnel atau corong pemasaran, strategi pemasaran dapat
diklasifikasikan kedalam beberapa tahap yang berkesinambungan yaitu Brain Awareness, Engagement, Discovery, dan
Remarketing. Berikut ini beberapa tips yang dapat kamu aplikasikan kedalam
strategi digital marketing sesuai
dengan tahap corong pemasaran yang kamu lalui.
Brand
Awareness: Tak Kenal Maka Tak Sayang
Selamat! Kamu telah siap memasuki level
pertama dalam digital marketing.
Menurut The Marketing Rules of 7,
seorang baru akan terstimulasi untuk membeli sebuah brand asing setelah melihat
brand tersebut 6 hingga 7 kali. Oleh karena itu, dalam tahap Brand Awareness kamu dapat terus
berusaha menjangkau orang sebanyak mungkin untuk memperkenalkan produk dan
brandmu.
Berbicara soal peningkatan brand awareness di dunia digital, hal
ini dapat kamu lakukan dengan menggunakan Banner ads atau Video ads. Banner ads
merupakan iklan berbentuk poster yang dapat disebarluaskan di media seperti Facebook, Instagram, dsb. Bentuk
periklanan seperti ini relatif efisien karena hanya dikenakan biaya apabila
seseorang meng-klik banner tersebut (cost per click). Selanjutnya, menurut Facebook sendiri, Video ads merupakan
alat yang sangat kuat untuk meningkatkan Brand
Awareness di jaman sekarang. Selain dapat ditayangkan di berbagai platform,
video juga memiliki kemampuan untuk memikat perhatian para audiens dalam waktu
yang singkat.
Engagement:
Yuk Mulai PDKT!
Setelah para audiens mulai mengenali brand
dan produkmu, kini tiba saat nya bagi kamu untuk melakukan interaksi dengan
mereka dan membuat mereka terlibat dalam kampanye iklanmu. Hal ini dapat
dilakuakan dengan menggabungkan promo dan kegiatan kampanye iklanmu secara
bersama-sama. Sebagai contoh jika kamu memiliki Facebook Page, kamu mungkin dapat langsung meluncurkan post ads dengan kegiatan seperti “tag 3
temanmu dalam comment dibawah dan menangkan hadiah menarik berupa produk xxx.”.
Dengan cara seperti ini, kampanye iklanmu akan tersebar lebih luas dan dapat
mengundang lebih banyak melibatkan masyarakat diluar sana tanpa memerlukan biaya
tambahan.
Selain itu, kamu juga dapat mencoba untuk
langsung melakukan pendekatan personal dengan mengirimkan EDM (Email Direct Marketing) dimana kamu
dapat langsung menawarkan produk pada para pelanggan melalui email.
Discovery:
Bantu Mereka Temukan Produkmu
Pada Brand
Awareness dan Engagement, kita
memasarkan iklan pada pelanggan yang sebelumnya tidak mengenal atau tidak
membutuhkan produk kita, mereka dapat kita sebut dengan “Passive Audience”. Namun harus selalu diingat bahwa di saat yang
bersamaan, mungkin terdapat juga beberapa pelangganmu yang sudah mengenal dan
sedang aktif mencari tentang produkmu. Oleh karena itu dalam tahap discovery,
kamu dapat membantu para “Active Audience”
untuk menemukan produk dan brand kamu. Pada tahap ini dapat dilakukan berbagai
macam strategi seperti memperbaiki SEO agar website kamu dapat muncul di
halaman pertama dalam mesin pencari, atau menggunakan keyword ads agar iklan
kamu dapat muncul saat pelanggan melakukan pencarian akan keyword yang relevan
dengan produkmu.
Remarketing:
Personalisasi Iklan
Pernahkah kamu mengamati munculnya iklan
promo liburan setelah kamu mengunjungi situs travel, misalnya Traveloka atau Agoda? Rekomendasi iklan tersebut tentu tidak muncul secara acak. Browsing history kamu menuju situs
travel tersebut telah diolah oleh Google
untuk memberi sinyal bahwa kamu merupakan salah satu konsumen yang pernah
mengunjungi website terkait dan berpotensi untuk melakukan pembelian. Hal ini
kemudian memungkinkan kamu untuk melihat iklan-iklan liburan lainnya dari situs
travel yang bersangkutan.
Dengan strategi remarketing, kamu dapat menunjukkan iklanmu secara berulang kali
kepada orang-orang yang berpotensi menjadi pelangganmu. Contohnya dengan
pemasaran remarketing melalui Google Adwords, kamu dapat menjangkau
kembali orang yang sebelumnya pernah berkunjung ke halaman websitemu, atau
pelanggan yang sebelumnya pernah membeli produkmu. Pemasaran iklan dengan
strategi remarketing akan terkesan
lebih personal dan relevan di mata penerima karena sesuai dengan hal yang
pernah mereka lihat atau pernah mereka beli. Disamping itu, kedua audiens
diatas(yang pernah mengunjungi website/membeli produk) tentunya lebih memiliki
potensi untuk istilahnya “dihasut” membeli produk atau servismu dibandingkan
menarget audiens yang baru.
What’s
Next?
Congratulation! Kamu telah sukses memulai digital marketing perdanamu. Setelah
sampai pada tahap ini kamu tentunya dapat melakukan evaluasi pada seluruh
kampanye yang kamu lakukan sebelumnya antara lain:
-
Target
Audiens apa yang paling efektif?
-
Channel
apa yang dapat mendatangkan traffic paling banyak?
-
Konten
seperti apa yang paling menarik? Konten apa yang tidak menarik bagi audiens?
-
Interaksi
seperti apa yang terjadi berdasarkan promo yang kamu terapkan?
Setelah melakukan evaluasi terhadap
pemasaranmu kali ini, kamu dapat dengan mudah memutuskan strategi apa yang
ingin kamu pertahankan dan apa yang perlu kamu kembangkan dalam kampanye digital marketingmu yang selanjutnya.
Selamat mencoba!